Pujian atau Hinaan?
Sobat, mari kita flashback untuk mengingat kembali apa yang sering kita lakukan antara memuji dan menghina. Bukan untuk meratapi dan hanyut dalam penyesalan, tapi penting kiranya mengoreksi diri sendiri untuk jadi manusia yang lebih baik.
Dalam hal ini, saya ingin mengajak Sobat memperhatikan dua kebiasaan yang berbeda. Meskipun terkadang sama-sama diucapkan untuk tujuan yang sama, memotivasi misalnya, tapi antara keduanya tetap memiliki perbedaan yang besar. Lebih-lebih dampak yang ditimbulkan.
Nah, coba kita ingat-ingat kembali, yang mana yang menjadi kebiasaan kita, MEMUJI atau MENGHINA? Semenjak dahulu hingga sekarang, bersama keluarga, saudara, teman-teman, dan orang lain di sekitar, apakah kita pernah memuji? Apakah kita pernah menghina? Yang mana yang paling sering kita lakukan? Lalu, bagaimana dampak yang ditimbulkan? Bagaimana perasaan dan reaksi yang muncul pada orang-orang tersebut? Bagaimana pula perasaan yang menyertai kita saat mengucapkannya? Dan tahukah kita, berapa lama dampak tersebut bertahan? Apakah hanya sesaat dan hilang begitu saja, sehingga seperti tak pernah terjadi apa-apa? Ataukah masih membekas sampai sekarang?
Sobat, perlu kiranya kita flashback dan merenungkan hal tersebut demi kehidupan kita yang lebih baik. Saya yakin, walaupun tak disadari, kedua ucapan tersebut punya pengaruh yang luar biasa dalam kehidupan seseorang. Apalagi kalau terlalu sering dilakukan, lebih-lebih oleh orang tua kepada anaknya. Keduanya punya sisi positif dan negatif, jadi perlu kiranya berhati-hati sebelum mengucapkannya. OK Sobat, mari berjuang menjadi pribadi yang lebih baik! Semoga bermanfaat. Amin.
Comments